Update Kondisi Istri TNI yang Ditembak OTK di Semarang: Sudah Membaik, Minta sang Ibu Jaga Anaknya

Kondisi istri Kopral Satu (Koptu) Muslimin, Rina Wulandari yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Semarang diungkap oleh sang Ibu, Widiarti. Widiarti mengaku kondisi anaknya kini membaik, meskipun sebelumnya Rina sempat menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di Rumah Sakit Hermina Banyumanik, Semarang. Kondisi psikis Rina juga baik, sudah tidak syok, sudah bisa berbicara, bahkan menanyakan kondisi anaknya dan meminta Widarti untuk menjaga sang cucu.

Diketahui pada saat kejadian penembakan, Rina tengah mengendarai motor menuju jalan pulang setelah menjemput anaknya. Kemudian ada orang tak dikenal yang tiba tiba menyerangnya. "Alhamdulillah keadaan anak saya kini sudah sangat membaik, sudah bisa ngomong, nanya anaknya, ibu suruh jaga. Enggak syok anak saya," kata Widarti dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (22/7/2022).

Sementara itu Dandim 0733 BS Semarang, Letko Inf Honi Havana mengatakan, setelah insiden penembakan, pihaknya telah membuat piket untuk menjaga korban di rumah sakit. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan korban setelah menjadi korban penembakan. Kemudian untuk anak dan keluarga korban, seluruhnya telah dipindahkan dari rumah pribadi yang menjadi TKP penembakan, ke asrama TNI.

Sehingga Honi meyakinkan bahwa keluarga akan aman jika tinggal di lingkungan asrama TNI. "Kita membuat piket untuk menjaga korban. Sehingga kita jamin keamanannya selama di rumah sakit. Untuk anak anak dan keluarganya sudah kita pindahkan, kan itu rumah pribadi, itu sudah dipindahkan di asrama TNI. Jadi kita yakinkan keluarga aman di lingkungan asrama," terang Honi. Diwartakan sebelumnya, Polrestabes Semarang sudah mengantongi nama terduga pelaku penembakan istri TNI di Banyumanik, Senin (18/7/2022) lalu. Polisi masih mengejar pelaku.

Kasus penembakan istri anggota TNI Arhanud di Jalan Cemara III Nomor 7 RT 08 RW 03 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang mulai menemukan titik terang. Tim gabungan TNI dan Polri telah menemukan ciri dan identitas pelaku penembakan saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di lokasi kejadian di Jalan Cemara III Nomor 7 RT 08 RW 03 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (21/7/2022). Bahkan, polisi telah menemukan jejak pelaku yang tertinggal.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menuturkan, ada 13 adegan dalam olah TKP lanjutan yang dilakukan, baik di luar maupun di dalam rumah. "Saat ini simpulannya sudah mengkrucut pada motif, modus, dan identifikasi pelaku," ujarnya pada Kamis (21/7/2022). Kombes Pol Irwan akan menjabarkan kasus tersebut setelah terungkap, baik pelaku maupun barang bukti.

Terkait pemeriksaan suami korban, pihaknya akan meminta tim TNI untuk melakukan pemeriksaan secara resmi. "Secara lisan sudah kami introgasi di lokasi kejadian dan rumah sakit tapi secara yurisprudensi belum dilakukan pemeriksaan," tuturnya. Dia secara tegas meminta kepada pelaku, eksekutor, maupun otak intelektual pada kasus penembakan dapat segera menyerahkan diri.

Saat ini pihaknya telah mengantongi identitas pelaku. "Persoalan penangkapan hanya soal waktu. Silakan kepada pelaku untuk menyerahkan diri secepatnya," ujar dia. Dandim 0733 BS Semarang, Letkol Inf Honi Havana menegaskan, akan terus mengungkap kasus tersebut dan memburu tersangka.

Pihaknya akan mengejar di mana pun pelaku berada. "Kami dari Kodim tidak akan menyerah. Kami akan bantu polisi tangkap pelaku." "Sampai manapun, pelaku bakal kami tangkap,” tegasnya.

Penembakan oleh orang tak dikenal dialami oleh istri dari anggota TNI di Kecamatan Banyumanik, Semarang pada Senin (18/7/2022). Adapun istri anggota TNI tersebut bernama Rina Wulandari (33) sedangkan suaminya bernama Kopral Satu (Koptu) Muslimin. Lalu dirinya tiba tiba ditembak sebanyak dua kali oleh orang yang mengendarai motor besar berwarna hijau sehingga mengalami luka di perut bagian kiri.

Setelah itu, Rina ditolong oleh suaminya serta orang lain yang bernama Zaenal Abidin. "Dua orang tersebut mengikuti korban dari ujung gang. Sebelumnya, saksi 1 bernama Rumi tengah mencuci tangan di kran teras rumah dan melihat dua orang berboncengan mengendarai motor besar berwarna hijau." "Saat korban akan masuk di teras rumah sehabis menjemput putrinya sekolah, tiba tiba ditembak sebanyak dua kali dan korban mengalami luka pada bagian perut sebelah kiri."

Pihak kepolisian memperoleh barang bukti berupa dua selongsong peluru, satu proyektil kaliber 9 milimeter, percikan darah, serta sepeda motor Yamaha Mio dengan nopol H 2178 APG.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *