Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, mengungkapkan ada tiga tokoh yang dinilainya mendapat endorsement dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam Pilpres 2024. Ketiga tokoh itu adalah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Di mata publik, kata Arsul Sani, Jokowi telah menunjukkan dukungannya untuk Prabowo.
Menurutnya, dukungan tersebut adalah hal wajar lantaran Prabowo kerap terlihat dalam sejumlah kegiatan bersama Jokowi. "Kita lihatlah kalau sekarang kemudian di media berkembang pendapat bahwa Pak Jokowi meng endorse Pak Prabowo ya itu wajar." "Karena saya kira Pak Prabowo yang kami lihat itu juga terlihat dalam sejumlah kegiatan bersama Pak Jokowi."
"Dan itu secara implisit sebetulnya menunjukkan endorsement ," kata Arsul kepada wartawan, Kamis (4/8/2022), dikutip dari Kompas.com. Lebih lanjut, Arsul Sani juga mengatakan Ganjar Pranowo telah mendapat dukungan, meski Jokowi tak secara gamblang memperlihatkannya. "Dari apa yang pernah disampaikan Pak Jokowi meskipun beliau menyampaikan ojo kesusu , tapi juga dari bahasa tubuh ada juga ya."
"Misalnya seperti, katakanlah Pak Ganjar itu kami baca sebagai sebuah endorsement ," tuturnya. Untuk Sandiaga Uno, ujar Arsul Sani, dukungan itu terlihat ketika Jokowi menunjuk Menparekraf itu menyambut kedatangan Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese. "Pak Sandi, itukan kalau enggak salah ketika PM Australia ke sini, itu kan juga yang diberi kehormatan untuk menyambut langsung."
"Nah, itu sebetulnya tanda tanda zamanlah," kata Arsul, dilansir . Ekonom senior, Rizal Ramli, menilai endorsement Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang tidak efektif. Alasannya, ada perbedaan situasi antara pemerintahan Jokowi di periode pertama dan kedua.
Rizal menilai dukungan Jokowi akan sangat berpengaruh jika terjadi pada empat tahun lalu. "Rakyat lagi susah, mungkin kalau endorsement empat tahun yang lalu, atau awal pemerintahan Jokowi itu sangat sangat kuat." "Karena dukungan terhadap Jokowi luar biasa kuatnya dan rakyatnya relatif happy ," ungkapnya, Rabu (3/8/2022), dilansir .
Ia juga turut mengungkit soal iklim demokrasi di era Jokowi. Menurutnya, Jokowi terbilang beruntung karena menjadi presiden ketika iklim demokrasi di Indonesia sudah lebih baik. "Mohon maaf, Mas Jokowi itu tidak pernah berjuang, memperjuangkan demokrasi, kita kita termasuk, berjuang demokrasi Indonesia merasakan risiko penjara dan sebagainya," katanya.
"Mas Jokowi harusnya bersyukur bisa terpilih menjadi presiden dalam suasana demokratis, artinya kalau dia ngerti bersyukur dia justru kokohkan demokrasi, bukan dipreteli, bukan diamputasi." "Ini dilakukan dengan tindakan tindakan yang otoriter, itu mengamputasi demokrasi. Jadi teman teman yang prodemokrasi pun mikir dua kali," pungkasnya. Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, bicara soal dinamika jelang Pilpres 2024 sekaligus ke arah mana dukungan Presiden Joko Widodo dalam kontestasi tersebut.
Menurut Budi, Jokowi memang mendukung jajarannya di kabinet yang berniat maju dalam Pilpres 2024. "Pak Prabowo, Pak Airlangga, Pak Erick Thohir, Pak Sandi, semuanya (didukung)," kata Budi dalam diskusi Perspektif Politik, Rabu (3/8/2022). Dia memahami bahwa Jokowi secara etis harus bersikap netral dalam Pilpres 2024.
"Tapi, kami sebagai pendukung kan enggak mungkin netral, kita harus berpihak pada waktunya," tambah Budi. Budi menegaskan siapapun yang didukung Jokowi akan diikuti para relawan, termasuk Projo. "Tapi, ini dinamika ini masih terjadi, dan ini masi dini dan masih terlalu awal."
"Memang ada spekulasi spekulasi bahwa Pak Jokowi mau mendukung Pak Prabowo nih, terutama dalam momentum terakhir Pak Jokowi sangat mengapresiasi Pak Prabowo," kata dia. Diketahui, peta politik jelang Pemilu 2024 diwarnai beberapa hal. Salah satunya yakni Gerindra dan PKB kian mesra.
Keduanya yang telah bersepakat koalisi di 2024 ini akan melakukan pendaftara ke KPU bersama pada Senin (8/8/2022) sebagai calon peserta pemilu. Pada 13 Agustus nanti, Gerindra dan PKB juga disebut bakal menggelar deklarasi bersama dalam membangun koalisi untuk Pemilu 2024. Sementara itu, NasDem sudah mengumumkan bakal capres mereka, dan tengah intens berkomunikasi dengan PKS dan Demokrat.
Sisi lain, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi Golkar, PAN, dan PPP tengah mematangkan siapa yang mereka usung sebagai capres cawapres. Terbaru, DPD Golkar Jatim mendukung Airlangga Hartarto dipasangkan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa. Sementara PDIP, satu satunya partai yang masih abu abu akan berkoalisi dengan partai mana. Meskipun begitu, PDIP bisa mengusung capres cawapres tanpa harus berkoalisi.