Musrin (56) tewas tergilas kereta api saat menyeberang perlintasan rel tiga jalur di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/4/2022) pagi. Pemilik warung nasi di kawasan Kelurahan Tandes Kidul, Tandes, Surabaya itu, tak lagi berbentuk usai digilas KA Maharani, Jurusan Pasar Turi Semarang, yang melintas sekitar pukul 06.16 WIB. Lokasi insiden tersebut hanya berjarak sekitar 200 meter dari Stasiun Tandes, di Jalan Raya Tandes Lor, Tandes Kidul, Surabaya.
Jenazah sudah dievakuasi ke kamar mayar RSUD dr Soetomo Surabaya, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya bersama Polsek Tandes Polrestabes Surabaya. Menurut saksi mata Yusuf, insiden tersebut bermula saat korban berjalan menyeberangi tiga ruas rel KA di kawasan tersebut, bersama seorang cucunya berjenis kelamin laki laki, berusia kisaran 6 tahun. Selama menyeberang, sang nenek terus memegangi sang cucu yang berjalan berdampingan di sisi kirinya, menggunakan tangan kiri.
Entah mungkin tergopoh gopoh lantaran terdengar suara klakson KA yang akan melintas, diduga kuat korban tersandung bebatuan yang terdapat di sepanjang area perlintasan rel tersebut. Tubuh korban yang saat itu mengenakan setelan pakaian daster dan berkerudung itu, tiba tiba terjatuh tepat di tengah rel KA ke 3, yang menjadi lajur KA Maharani melintas. Tak pelak, tubuh korban langsung dihantam lokomotif hingga tergilas roda roda gerbong KA tersebut.
Untungnya, sang cucu yang saat itu berjalan lebih cepat ketimbang sang nenek atau korban, berhasil menyeberangi ruas rel KA ke 3 yang bersebelahan dengan sebuah gang permukiman. Yusuf menambahkan, cucu korban berhasil diselamatkan oleh dua orang dewasa yang berjalan lebih dulu di depan si korban. Dua orang saksi mata tersebut, tidak bisa menyelamatkan sang nenek karena saat itu keduanya berjarak satu meter di depan tubuh korban yang saat itu mendadak tersungkur akibat tersandung bebatuan di pinggiran rel.
"Dia lari, saat sampai ke rel nomor 2 dia tergopoh gopoh, dan setibanya di rel nomor 3, baru dia jatuh. Murni kesandung," pungkasnya. Hal lain terkait insiden tersebut, diungkap pedagang sayur Umi Kayatun. Bahwa korban selama ini dikenal sebagai pemilik warung makan di kawasan kelurahan tersebut. Seingat Umi, korban baru berjualan di dekat sebuah pabrik di kawasan tersebut, sejak enam bulan lalu.
Saat insiden tersebut terjadi. Diperkirakan korban bersama sang cucu hendak kembali ke toko. Berdasarkan pengamatan Umi selama ini, korban selama ini dikenal ramah dan gemar menyapa. Hanya saja, ia mengaku, tidak mengetahui nama asli si korban. "Dia jalannya bareng sama cucunya, sempat minta tolong tapi terlambat. Yang ketolong cuma cucunya aja. Karena tadi berbarengan ada 2 orang, ada yang mau kerja, dan ada yang mau belanja ke sini (warung sayur)," pungkas Umi, saat ditemui disela aktivitas mengemasi dagangan sayurnya.
Sementara itu, Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya Kompol Danu Anindito memastikan, insiden tersebut murni sebagai kecelakaan tak terduga di perlintasan rel tersebut. Kesimpulan sementara hasil penyelidikan tersebut, diperoleh pihaknya dari keterangan sejumlah orang saksi mata di sekitar area TKP yang melihat insiden tersebut.