Pernyataan kontroversial Senator Australia, Pauline Hanson soal kotoran sapi di Bali, viral di media sosial dan media massa. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai, ini merupakan tuduhan yang tidak etis dan sepihak, tanpa didukung fakta serta data. “Saya menyerukan agar Pauline Hanson untuk meminta maaf secara resmi kepada pemerintah Indonesia terkait pernyataan PMK itu,” kata Dave dalam keterangan yang diterima, Senin (8/8/2022).
Dave menyebutkan, dalam pidato yang dilayangkan pemimpin One Nation, di Senat Australia mengenai penyakit mulut dan Kaki (PMK). Pauline menyinggung Bali, bahwa banyak turis Australia rawan membawa virus PMK sepulang dari Bali karena kotoran sapi. Hal ini karena sapi di Bali berkeliaran dijalan jalan sehingga kotorannya berserakan di tanah. Lantas orang orang berjalan di atas kotoran tersebut. Selanjutnya kotoran sapi itu dibawa kembali dalam pakaian dan tubuh saat mereka kembali ke Australia.
Selama berpidato di Senat, Hanson menyerukan penutupan perbatasan dengan Indonesia lantaran beresiko penularan wabah Penyakut Mulut dan Kuku (PMK). “Senator Pauline Hanson telah merendahkan martabat bangsa Indonesia dan industri pariwisata di Bali khususnya yang mulai bangkit sesudah dua tahun lebih dihantam Pandemi Covid 19,” tegas Dave. Fakta menunjukkan, lanjutnya tingkat mobilitas masyarakat, terutama kunjungan ke daerah wisata ini terus meningkat.
“Begitu pula tingkat belanja masyarakat Bali dalam tren yangmeningkat. Karena itu, janganmenghina Bali yang merupakan ikon pariwisata Indonesia,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Ormas Kosgoro 1957 itu. Di luar persoalan itu, diketahui Senator Pauline merupakan politisi Australia yang dikenal controversial akan ras dan imigrasi. Pada tahun 2016 misalnya warga Muslim di Queensland menilai Hanson bersikap rasis terhadap mereka. Ini terkait dengan pernyataannya 'soal mengakhiri imigrasi Muslim di Australia'.
Hanson juga dikenal sebagai politisi sayap kanan dengan pandangan populis radikal. Aliran populis radikal memandang imigrasi sebagai ancaman terhadap keamanan, keselamatan, dan budaya Australia. Di semua negara demokrasi, menolak sikap rasisme berdasarkan identitas SARA. Di Australia sendiri, Hanson diperingatkan Pejabat Departemen Pertanian agar tidak terus mempolitisasi isu wabah PMK terkait kotoran sapi Bali. Otoritas Australia telah siap menanggulangi wabah PMK.
Regulasi biosekuriti mulai diperketat mencegah wabah PMK masuk ke Australia. Salah satunya dengan denda Rp 27,8 juta bagi penumpang pesawat yang tiba di Australia tanpa mendeklarasikan produks beresiko di form imigrasi. “Sebagai anggota komis I DPR RI, saya mengutuk keras pernyataan Pauline Hanson yang cenderung menabarkan pesan rasialis kepada bangsa Indoneisa,” kata Dave. Untuk itu, ia meminta agar pemerintah Australia segera memberikan sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku disana.
Senator Hanson ini, kata Dave mencerminkan pemikiran yang sempit, diskriminatif, dan tidak didukung data. Oleh karena itu Kemenlu diminta agar segera mencekal Pauline Hanson datang ke Indonesia dan minta Kedubes Australia untuk segera mengeluarkan pernyataan terkait pernyataan Hanson tersebut. “Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi merasa terhinadengan pernyataan Hanson itu,” pungkasnya.