Abdul Latip, satu di antara buron kasus penganiayaan Ade Armando menyerahkan diri ke polisi. Abdul Latip adalah warga Kampung Panaruban RT 07/01, Desa/Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Abdul Latip menyerahkan diri ke Polres Sukabumi.
Kapolres Sukabumi, AKBP Drdy Darmawansyah, mengatakan, Abdul Latip menyerahkan diri diantar keluarganya, Rabu (13/4/2022) malam. "Semalam diantar keluarganya," ujarnya via aplikasi perpesanan, Kamis (14/4/2022). Menurutnya, Abdul Latip sudah diserahkan ke Polda Metro Jaya, karena lokasi kejadian di Jakarta, wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Sudah diambil oleh Polda Metro tadi pagi dan sempat di polres, karena hasil periksa TKP dan penyidik Metro, maka saya serahkan ke (Polda) Metro," katanya. Sebelumnya, Abdul Latip ditetapkan sebagai tersangka dan buron oleh Polda Metro Jaya. Penetapan tersangka ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpa Kamis (14/4/2022), di Jakarta.
"Telah ditangkap Abdul Latip di Palabuhanratu. Tersangka total menjadi 7 orang," ujar Kombes Pol E Zulpa, dikutip dari siaran langsung program berita Kompas TV. Selain Abdul Latip, Marcos dan Al Fikri juga ditangkap polisi. Dua tersangka lainnya masih buron, Ade Purnama dan Abdul Manap.
Abdul Latip ternyata seorang penggembala domba. Abdul Latip adalah satu dari enamtersangkapelakupengeroyokan yang terekam dalam video viral pada demo mahasiswa di kawasan Gedung DPR RI. Pria ini berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Kini, foto dan alamat rumahnya viral di media sosial.
Dari foto dan video yang beredar,AbdulLatipberpenampilan brewok. Ia berkumis tipis tapi berjanggung lebat. Abdul Latip bukanlah mahasiswa. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap. "Posisinya bukan mahasiswa, sehar hari pengangguran," kata Camat Tegalbuleud Antono, Rabu (13/4/2022).
Sehari hariAbdulLatipberaktivitas sebagai penggembala domba. Ia mengurus dan mencarikan rumput untuk dombanya. Dulu,tersangkakasuspengeroyokanAdeArmandoini pernah mondok di pesantren.
"Sempat mondok di pesantren di Kecamatan Kalibunder," katanya. Ia ikut pendidikan formal sampai tingkat SD, kemudian mengejar Paket B untuk pendidikan SMP. "Hanya lulusan SD lalu SMP nya ikut paket B," katanya.
Abdul Latip berstatus sebagai seorang duda. Ia pernah menikah, tetapi kemudian bercerai. Ia tinggal di kawasan Tegalbuleut,Sukabumi. "Sodara yang berinisial A itu warga Tegalbuleud. Adapun status sodara A tersebut duda ya dan wiraswasta dia bukan mahasiswa," kata Kapolsek Tegalbuleud AKP Deni Miharja.
Sebelumnya, Kasi Trantib Kecamatan Tegalbuleud, Denda Sudenda mengatakan, saat ditunjukan foto dan video Abdul Latif di Gedung DPR RI sedang menganiaya Ade Armando, orangtua Abdul Latip menangis. "Ibunya terus terusan menangis karena anaknya sampai kemarin belum pulang sudah seminggu," tutur Denda. Foto dan videoAbdulLatipjuga sudah menyebar sampai ke ponsel warga di kampung itu sebelum Denda tiba menemui orangtua.
"Bapak dan ibunya mengakui bila anak bungsunya pergi dari rumah Minggu pekan lalu, sampai kemarin belum pulang," katanya. Cerita orangtua, sehari hari,AbdulLatipseorang penggembala domba dan mengurus serta mencarikan rumput. "Anaknya pendiam, hanya lulusan SD lalu SMP nya ikut paket B dan sempat mondok di pesantren di Kecamatan Kalibunder," jelas dia.
Seminggu yang lalu, ia minta uang ke orangtuanya dengan alasan mau berangkat ke Jakarta bersama temannya. Oleh orangtuanya yang sehari hari bekerja penyadap kelapa hanya dibekali uang Rp 30.000. "Minggu berangkat pagi, sampai saat ini lebih dari seminggu belum pulang juga," ujar dia.
"Saat saya berkunjung ke rumahnya, ibunya menangis terus ingin anaknya pulang," sambung Denda.